Mitigasi Gempa Bumi dan Perlengkapan Yang Kita Butuhkan (gambar Michal Renčo/Pixabay) Mitigasi Gempa Bumi - Belum lama ini terjadi gempa bumi yang
Mitigasi Gempa Bumi – Belum lama ini terjadi gempa bumi yang mengguncang Cianjur yang berdampak pada beberapa daerah. Gempa bumi tersebut juga mengakibatkan tanah longor yang menimbun beberapa orang. Gempa susulan terjadi hingga puluhan kali dengan skala yang menurun. Kemudian terjadi kembali gempa bumi yang mengguncang Garut disusul gempa di Selatan pulau Bali. Gempa bumi akan sering terjadi di Indonesia mengingat Indonesia berada di beberapa pertemuan patahan lempeng bumi. Sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi bencana alam gempa bumi tersebut, maka diperlukan mitigasi gempa bumi yang disesuaikan dengan tempat tinggal masing-masing.
Mitigasi Gempa Bumi
Mitigasi gempa bumi yang dapat kita lakukan adalah dengan melakukan research apakah wilayah kita berada pada daerah rawan gempa bumi atau tidak. Dapat melalui sejarah gempa bumi yang terjadi, melalui internet atau para ahli. Apabila daerah kita berada di pertemuan lempeng atau memiliki sejarah gempa bumi, maka ada baiknya kita bersiap menghadapi bencana alam gempa bumi yang mungkin dapat terjadi kedepannya.
Mitigasi gempa bumi lainnya yang dapat kita lakukan adalah mencari tahu master plan yang akan dilakukan oleh Pemerintah Daerah melalui BPBD setempat, dimanakah titik kumpul ataupun titik evakuasi yang ada, rencana evakuasi, dan rencana penanganan pengungsi apabila ada. Selain itu, perlu juga bagi kita untuk mewaspadai daerah rawan retakan tanah dan daerah rawan longsor.
Baca Juga Mitigasi Bencana Alam Untuk Mengurangi Dampak
Perlengkapan Survial
Selain mitigasi gempa bumi, yang perlu kita persiapkan adalah perlengkapan survival individu/kelompok. Berikut ini beberapa perlengkapan perlu kita persiapkan untuk dapat bertahan hidup apabila gempa bumi terjadi menurut Mbah Radi.
1. Permakanan
Bantuan dari berbagai pihak dimungkinkan sampai kepada pengungsi setelah 24 jam, dalam beberapa kasus misalnya daerah yang terisolir maka bantuan termasuk permakanan dapat lebih lama sampai kepada pengungsi. Oleh karena itu, kita perlu untuk bersiap dengan logistik permakanan sampai bantuan tersebut tiba, minimal cukup untuk 3×24 jam. Logistik yang dimaksud adalah logistik yang siap santap atau dapat dimakan dengan usaha minimal dan dapat bertahan lama dalam wadahnya.
Ada beberapa jenis makanan yang dimaksud diatas yang tersedia di marketplace online, ada yang berupa makanan padat untuk sekoci kapal, ransum TNI/POLRI, ransum sipil, bahkan ransum produksi luar negeri. Usahakan cadangan makanan tersebut yang membutuhkan sedikit air untuk dapat dimakan, karena ketika bencana alam terjadi air akan menjadi barang langka. Selain makanan, jangan lupa selalu mencadangkan air minum untuk minimal 3×24 jam untuk masing-masing anggota kelompok.
Baca Juga : Makanan Darurat Dalam Keadaan Mendesak 2023
2. Tenda atau Terpal
Setelah bencana gempa bumi pertama terjadi biasanya akan disusul dengan gempa bumi lainnya walaupun dengan skala yang menurun. Rumah atau tempat tinggal kita bukan menjadi tempat yang aman untuk kita tempati ketika kita belum bisa memastikan tingkat kerusakan rumah yang kita tempati. Oleh karena itu perlu untuk menyiapkan tenda untuk hunian sementara sampai kita dapat memastikan kelayakan tempat tinggal kita dan tidak adanya gempa susulan dengan skala besar.
Kita dapat menggunakan tenda camping atau outdoor maupun membuat tenda dari terpal atau bahan lainnya. Pastikan tenda atau media pembuat tenda tersebut anti air dan dapat berdiri kokoh. Selain tenda, sebagai langkah antisipasi dingin di malam hari atau pada waktu hujan kita juga dapat menyiapkan sleeping bag ataupun selimut yang tebal.
3. Senter dan Lampu Solar Cell
Gempa bumi yang terjadi dimungkinkan akan memutus jaringan listrik yang ada, dan diperlukan waktu untuk dapat memperbaiki jaringan listrik tersebut. Sebagai antisipasi malam hari, kita perlu menyiapkan senter dan lampu solar cell. Senter dapat kita pergunakan apabila kita membutuhkan pergeseran manusia menuju titik lain di malam hari. Sedangkan lampu solar pacellel dapat dipergunakan pada titik yang dibutuhkan untuk menerangi titik strategis menurut kita. Kenapa memilih lampu solar panel? Karena lampu jenis tersebut tidak memerlukan listrik untuk mengisi daya, cukup sinar matahari yang terik untuk mengisi daya baterai tersebut.
4. Flare atau Kembang Api Asap
Biasa dipergunakan suporter bola ketika tim kesayangan mereka bermain, ternyata benda itu dapat membantu kita bertahan hidup ketika bencana terjadi. Ketika gempa bumi di Cianjur terjadi, Pemkab Cianjur bekerja sama dengan pihak TNI POLRI melakukan distribusi bantuan menggunakan heli drop. Flare ataupun kembang api asap dapat menarik perhatian pilot maupun kru heli pada posisi kita sehingga bantuan dapat di drop pada titik dimana kita berada. Ataupun apabila sedang tidak membawa bantuan, pilot atau kru heli dapat mengambil titik koordinat kita untuk dikirim logistik pada sorti selanjutnya.
5. Obat-Obatan
Perlengkapan ini menjadi sangat wajib, terutama obat-obatan rutin misalnya obat untuk penderita hipertensi. Selain itu juga persiapkan kotak PPPK sebagai antisipasi apabila terjadi luka dalam proses evakuasi dan bertahan hidup. Masukkan obat-obatan tersebut kedalam kotak obat yang tahan banting dan kedap air untuk menjaga kualitas obat-obatan tersebut.
6. Fire Starter atau Pembuat Api
Fire starter yang dimaksud adalah media yang dapat menciptakan api, dapat berupa korek api ataupun magnesium fire starter atau bentuk lainnya. Fire starter akan dibutuhkan untuk memasak logistik yang ada maupun untuk membuat api unggun atau kebutuhan lainnya. Usahakan fire starter tersebut berada pada tempat yang kedap air.
Penutup
Demikian mitigasi gempa bumi menurut Mbah Radi, dimungkinan ada yang kurang sesuai atau perlu ditambahkan sesuai dengan research dan pengalaman kita masing-masing. Salam Mitigasi, kunci dari mitigasi adalah konsolidasi.