Jangan Menunggu Membahagiakan Mereka Saya dilahirkan di keluarga yang sederhana, kedua orang tua saya PNS. Saya lulus kuliah saat umur 27 tahun, d

Saya dilahirkan di keluarga yang sederhana, kedua orang tua saya PNS. Saya lulus kuliah saat umur 27 tahun, dan mendapatkan sebuah pekerjaan karuniaNYA pada saat saya berumur 30 tahun. Ada suatu keinginan untuk membalas segala kebaikan orang tua saya. Namun semua itu terhalang pikiran saya yang menunda semua itu dengan alasan harus menabung untuk usaha dan masa depan. Saat itu honor saya 1.500.000.
Namun semua itu tinggalah sebuah penyesalan yang sangat mendalam. Hingga honor saya 1.750.000, saya belum sempat membahagiakan Bapak. Bapak telah pergi mendahului segala rencana yang telah saya buat dengan rapi. Tak ada senyum beliau yang bisa saya lihat lagi, semua rencana indah yang berubah menjadi tangis pilu. Penyesalan menghantui setiap mentari tenggelam.
Sebuah pesan yang ingin kami sampaikan kepada kita semua, jangan sampai menunggu hingga terlambat itu datang. Berapapun yang kita punya, cukup untuk membahagiakan kedua orang tua kita.
Berapa banyak yang mampu kita keluarkan untuk teman, sahabat, pacar, atau bahkan istri? Berapa banyak kasih sayang yang mampu kita berikan kepada kedua orang tua kita? Sudahkah sebanding dengan kasih sayang yang telah orang tua kita berikan? Mereka tak butuh rumah, mereka tak butuh mobil, mereka tak butuh tv, mereka tak butuh barang mahal kita. Mereka hanya butuh kasih sayang tulus dari kita. Sebelum semua terlambat…. dan berganti dengan tangis pilu….
COMMENTS