Dunia Kita dan Dunia Mereka

Sebuah kebanggaan dalam diri apabila seorang anak muda nongkrong di mall, makan di KFC atau McD, jajan di Breadtalk, pakai pakaian fashion terkini seharga ratusan ribu, smartphone canggih keluaran terbaru. Semua dibeli tanpa menawar, tanpa ada perasaan mahal.

Namun mereka menawarkan afgan (sadis, red) pada pedagang pasar atau pedagang keliling dan menjadi bangga apabila mendapatkan tersebut dengan separo harga bahkan kurang. Tak peduli dengan perjuangan mereka yang mereka mulai sebelum mentari pagi merekah.

Sebuah pesan yang selalu disematkan hampir setiap orang tua kepada anaknya, “jangan jajan sembarangan”. Dengan alasan kesehatan mereka lontarkan. Mereka membelikan mereka makanan dari supermarket atau dari gerai makanan modern.

Namun mereka lupa, banyak pedagang kecil seperti mbah Brahim dan simbah penjual biting yang menggantungkan hidup mereka dari jualan mereka yang sangat sederhana. Yang tak tahu apakah hari esok masih akan bersinar untuk mereka. Yang tak tahu apakah beras di dapur masih cukup untuk hari esok.

Pilihan ada ditangan kita, apakah kita akan membiarkan mereka meratapi hidup yang pahit ini ataukah kita akan meyakinkan mereka bahwa mentari pagi masih akan bersinar untuk mereka esok pagi.